CM.com, Nasional - Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran, mengumumkan lima hari berkabung pada Senin (20/5) untuk mengenang Presiden Ebrahim Raisi yang meninggal dalam kecelakaan helikopter.
"Saya menyatakan lima hari berkabung publik dan menyampaikan belasungkawa saya kepada rakyat Iran," kata Khamenei dalam pernyataan resmi sehari setelah kematian Raisi dan beberapa pejabat lainnya di Provinsi Azerbaijan Timur.
Menurut laporan kantor berita AFP, Presiden Ebrahim Raisi dinyatakan meninggal setelah tim penyelamat menemukan helikopternya yang jatuh di wilayah pegunungan yang diselimuti kabut tebal.
Khamenei juga menugaskan Wakil Presiden Mohammad Mokhber sebagai presiden sementara menjelang pemilu yang akan digelar dalam waktu 50 hari.
TV pemerintah Iran mengumumkan bahwa "abdi bangsa Iran, Ayatollah Ebrahim Raisi, telah mencapai tingkat kesyahidan tertinggi" dan menayangkan gambar-gambar semasa hidup Raisi.
Raisi, yang dikenal sebagai seorang ultrakonservatif, telah menjabat sebagai Presiden Iran sejak 2021. Masa jabatannya diwarnai oleh protes massal, krisis ekonomi akibat sanksi Amerika Serikat, dan ketegangan dengan Israel.
Sebelumnya, Khamenei telah mengimbau warga Iran pada Minggu (19/5) agar tetap tenang dan tidak khawatir mengenai kepemimpinan republik Islam ini, sembari memastikan "tidak akan ada gangguan dalam pekerjaan negara".
Selain Raisi, kecelakaan helikopter tersebut juga merenggut nyawa Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, yang dikenal dengan sikap anti-Israel dan skeptis terhadap Barat, serta tujuh orang lainnya termasuk pilot, pengawal, dan beberapa pejabat politik serta agama.
CM-rls