Kecintaan Nikson terhadap sejarah dan para pemimpin bangsa, khususnya Bung Karno, ditanamkan sejak dini oleh orang tuanya, Drs. Binton Nababan dan Basaria Lumbantoruan, yang keduanya berprofesi sebagai guru.
"Pesan moral tentang pentingnya pendidikan dan penghargaan terhadap sejarah maka harus terus belajar dan meraih pendidikan tinggi," ujar Nikson dalam pesannya.
Puncaknya, pada tanggal 12 Juni 2023, ia berhasil meraih gelar Doktor dari Sekolah Pasca Sarjana Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor Sumedang.
Mengabadikan Nama Bung Karno di Sumatera Utara
Penghormatan Nikson terhadap Bung Karno dan keluarganya tidak hanya dalam bentuk ucapan, tetapi juga diwujudkan melalui karya nyata. Ia menamai berbagai infrastruktur di Tapanuli Utara dengan nama-nama tokoh nasional, seperti:
Jembatan Fatmawati (diresmikan 29/12/2021)
Jembatan Berdikari (diresmikan 24/12/2021)
Jembatan Ir. Soekarno Aek Sarulla Kec. Pahae Jae (diresmikan 18/07/2023)
Jembatan Soekarno di Desa Silando Kec. Muara (diresmikan 24/11/2023)
Jalan lingkar Siborongborong
Pasar Rakyat Marhaen di Desa Hutaraja Kec. Sipoholon (diresmikan 10/11/2023)
Pemberian nama-nama tersebut merupakan bentuk penghormatan Nikson terhadap jasa para pahlawan bangsa dan sekaligus pengingat bagi masyarakat untuk selalu mengenang perjuangan mereka.
Nikson tidak hanya ingin memajukan Tapanuli Utara, tetapi juga memiliki visi untuk membangun Sumatera Utara yang lebih sejahtera. Ia bertekad untuk membawa semangat Bung Karno, khususnya dalam hal pemerataan pembangunan dan kesejahteraan rakyat, ke seluruh penjuru provinsi ini.
Rls-CM