CumaCerita - Joting adalah seni suara dengan syair beraturan dipadukan dan gerak yang seragam. Permainan joting biasanya ramai pada saat bulan purnama usai panen raya. Dalam menyanyikan joting seorang bernyanyi dan diiringi dengan irama koor kelompok sehingga terdengar seperti suara gendang dan gong seperti “toh…tohhh, joing dagido…doh…doh…”
Kadang diselingi dengan kata “jolo ingot asa dok”. Pada joting remaja biasanya terbagi dalam dua kelompok, laki-laki dan perempuan. Kedua kelompok ini menyesuaikan irama dan gerak dengan syair yang berisi pujian, sanjungan, ejekan, sindiran dari kedua kelompok. Ada upaya mengalahkan dalam permainan ini dalam penguasaan syair yang berbalasan. Joting ini disebut juga “maralo-alo”.
Permainan joting, baik untuk generasi muda tidak bisa dilakukan diluar halaman perkampungan, sehingga para orangtua ikut menyaksikan dari samping rumah masing-masing. Walau ada kalimat sidiran dan ejekan, tapi tidak bertujuan menghina dan merendahkan pihak lawan. Inti joting generasi muda adalah merayu dan mengajak pertemanan.
Pada daerah pesisir Danau Toba ada juga dikenal Joting Solu Bolon. Joting ini dimainkan saat mendayung sampan besar yang berisi sekitar 12 orang. Seorang bernyanyi dan semua pengayuh menyambutnya dengan suara “olo baaa” sambil mengayunkan dayungnya. Dengan joting ini mereka dapat mengesampingkan rasa lelah dan membangun kekompakan.
Joting yang dimainkan para orang tua dan Joting Solu Bolon biasanya menggunakan syair menyambung hingga merupakan cerita kehidupan. Syair ini disebut “sidedeng” _____________________________________________________ from@batak_id