SARAF TERJEPIT DI MATA MASYARAKAT

CumaLifeStyle - Banyak masyarakat yang belum paham mengenai penyakit saraf terjepit. dr.Ayu Wulandari menjelaskan sebagian masyarakat menganggap hanya penyakit pegal linu yang sembuh dengan pemijatan, ada pula masyarakat yang menganggap penyakit serius dan tidak bisa disembuhkan berakhir dengan kelumpuhan.  

Lebih dari 70% manusia pernah mengalami nyeri punggung, dengan rata-rata puncak kejadian usia 35-55 tahun. Salah satu yang menyebabkan gejala tersebut adanya penjepitan saraf tulang belakang (saraf terjepit) dalam medis disebut Hernia Nucleus Pulposus (HNP). 

HNP merupakan salah satu penyakit degeneratif yang umumnya menyerang lansia. Namun dengan perubahan pola hidup masa kini yang serba instan mengakibatkan kurangnya aktivitas fisik serta penggunaan komputer/gadget dengan posisi yang salah mengakibatkan tidak hanya pekerja berat tapi juga karyawan kantor menderita penyakit ini.

Pada tulang belakang terdapat otot dan disetiap ruasnya terdapat tulang rawan (discus) yang terdiri dari cincin (annulus fibrosus) dan intinya (nucleus pulposus). Kesemuanya membantu tulang belakang dalam melakukan gerakan dan menjaga kestabilan tubuh. Medula spinalis (spinal cord) yang merupakan saraf pusat lanjutan dari saraf pusat otak berjalan pada suatu lorong yang berjalan sepanjang tulang belakang. Lorong ini disebut kanalis spinalis, yang dibentuk oleh tulang belakang. 
 
HNP adalah keluarnya Nucleus Pulposus atau tulang rawan pada ruas tulang belakang yang mengakibatkan penekanan kantung saraf dan akar saraf (saraf terjepit). Nucleus Pulposus yang berfungsi sebagai layaknya peredam kejut atau “shock breaker” pada mobil, mengalami proses penuaan dan menembus dindingnya hingga menekan saraf atau akar saraf dibelakangnya. (cumamedan/may/rls)
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال