CumaCerita - Setiap orang memiliki caranya sendiri-sendiri dalam
mengekspresikan diri. Ada yang melalui foto-foto, memainkan alat musik,
bernyanyi dan lain-lain sebagainya. Begitu juga dengah Ahmad Zubeir Rangkuti.
Mahasiswa semester 6 jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini punya
hobi menulis. Tidak ada cara-cara khusus untuk dia bisa menulis.
Bakat
menulisnya mengalir begitu saja. Ia lebih suka bercerita lewat tulisan. Ada
beberapa koleksi buku diary yang dimilikinya. Mungkin terdengar aneh ketika
seorang laki-laki memiliki koleksi buku diary, namun mahasiswa penerima bidik
misi ini mengaku selain dapat mengasah bakat menulisnya, ia juga bisa sesuka
hati mengekspresikan dirinya. Baik senang, susah, sedih, semua dapat ia
utarakan lewat tulisan. Kertas dan tinta bagaikan sahabat baginya. Meskipun tak ada
solusi dari masalah yang ia ceritakan, namun beban dipikirannya terasa lebih
ringan dibandingkan sebelumnya.
Bakat menulisnya ini tidak begitu saja ia
sia-siakan. Terbukti dengan beberapa prestasi yang ia raih dibidang menulis, diantaranya
Juara 3 Essay PAM USU tahun 2014, Juara
3 Cerpen Dakwah Expo USU tahun 2015, kemudian dengan mengajak teman-teman
penerima bidik misi lainnya, alhasil terciptalah sebuah buku yang berjudul “
Langkah tak Beraturan”. Berbagai kisah hidup mahasiswa yang penuh motivasi
dapat kita temui didalamnya. Tak hanya
sebagai penulis, ia juga dipercaya sebagai editor buku tersebut.
Lahir dari
keluarga yang kurang mampu menuntut ia harus menjadi sosok yang mandiri dan
tidak merepotka kedua orang tuanya. .
Zubeir yang awalnya memang tidak di restui oleh orang tua nya untuk berkuliah
karena faktor ekonomi ini terus berusaha mencari cara agar ia dapat berkuliah
dan tidak merepotkan kedua orang tuanya meski ia harus meminjam uang kesana-kemari
oleh orang-orang sekitar yang dekat dengan jaminan uang Bidik Misi yang ia
peroleh dari program pemerintah yang masuk kerekeningnya setiap tiga bulan
sekali. Untungnya orang-orang yang dekat dengannya mau membantu ia.
Menjadi
seorang penulis terkenal,
bukanlah cita-citanya. Namun, tidak ada salahnya jika hobi yang ditekuni dapat
memunculkan prestasi, ungkapnya. Zubeir, begitu sapaan
akrabnya, tengah sibuk mempersiapkan diri mengejar cita-citanya yaitu menjadi
seorang direktur Bank. Pun begitu, ia tetap menyempatkan diri untuk mengasah
bakat menulisnya.(cumamedan/rls/may)