CumaMedan - Kota Medan menjadi
sasaran XL untuk berbagi pengalaman dalam buku “Sukses Merger XL – Axis”. Acara bertajuk PPM BookTalk ini menghadirkan Hasnul Suhaimi (Former CEO PT. XL Axiata, Tbk) dan Ningky Sasanti Munir (Pakar Manajemen
Strategi PPM Manajemen) untuk mengupas tuntas dan membagikan ‘ilmu’ dari buku
ini bertempat di Soho Resto, Capital Building, Jalan Putri Hijau Medan, Jumat (29/04).
PPM BookTalk itu
sendiri merupakan agenda rutin PPM Manajemen yang mengupas buku-buku
inspirasional baik dari tokoh-tokoh ataupun kasus-kasus organisasi/perusahaan
yang layak untuk diangkat dalam diskusi. Setelah Medan, adalah Surabaya (17/05)
dan Makassar (25/05) yang akan disinggahi PPM BookTalk untuk berbagi kisah “Sukses Merger XL – Axis.
PT XL Axiata Tbk (XL) berharap bisa berbagi pelajaran dan
pengalaman berharga dalam melakukan merger dan akuisisi XL-AXIS. Jalan berliku
yang pernah XL alami tersebut tertuang dalam buku berjudul “Sukses Merger
XL-AXIS, 70% Merger & Akuisisi Gagal! Bagaimana XL-AXIS Bisa Berhasil?”
yang diterbitkan oleh PPM Manajemen. Buku tersebut akan menjadi referensi
berharga bagi kalangan bisnis dan regulator bidang telekomunikasi, akademisi,
dan masyarakat luas atas suatu proses merger dua perusahaan telekomunikasi di
Indonesia.
Former Presiden
Direktur XL, Hasnul Suhaimi, mengatakan, “Aksi korporasi yang XL lakukan dalam
bentuk merger dan akuisisi adalah proses bisnis yang sebenarnya biasa. Namun
kemudian menjadi fenomena karena proses konsolidasi di mana dua perusahaan
melebur menjadi satu seperti ini belum pernah dilakukan oleh operator
telekomunikasi di Indonesia. Padahal, wacana konsolidasi sudah cukup lama
diperbincangkan dan bahkan didorong oleh pemerintah, mengingat kondisi Industri
Telekomunikasi kita di mana pemainnya banyak, namun sumberdaya frekuensi
terbatas, dan di sisi lain permintaan pelanggan atas layanan data yang
berkualitas terus meningkat,” ungkapnya.
Hasnul menambahkan, proses merger dan akuisisi XL-AXIS
memang tidak mudah. Selain harus menghadapi berbagai persoalan administratif,
juga harus sinkron dengan segala regulasi yang berlaku. Selain itu, karena
merger dan akuisisi operator adalah hal yang sama sekali baru, maka seiring
dengan berjalannya proses tersebut juga muncul berbagai diskusi, baik
menyangkut tatacara, substansi merger, dan segala konsekuensi yang harus
ditanggung oleh XL. Menurutnya, banyak merger yang tidak berlangsung dengan
sukses.
Dalam buku yang disusun oleh Tim PPM Manajemen tersebut,
XL menyampaikan lika-liku proses merger dan akuisisi yang cukup rumit. Buku ini
selanjutnya akan XL berikan kepada para pemangku kepentingan yang terkait
dengan kebijakan mengenai merger di industri telekomunikasi, juga kepada
kalangan pelaku industri, asosiasi di bidang telekomunikasi, juga akademisi.
Buku kisah sukses ini disusun oleh Tim PPM Manaemen, dengan melalui wawancara
kepada hampir semua figur kunci yang terlibat dalam proses merger. Termasuk juga
para narasumber dari regulator, Axiata, Saudi Telecom Corp sebagai pemilik
AXIS, serta tentunya managemen XL yang terlibat langsung. Tim PPM juga
membahasnya secara akademis dari sudut pandang ilmu manajemen
bisnis.
“Penerbit
PPM tertarik untuk membukukan cerita sukses merger dan akuisisi PT XL Axiata.
Harapannya dengan dibukukannya cerita sukses PT XL Axiata ini tidak hanya
sekedar menjadi buku cerita, namun bisa menjadi buku akademis yang dapat
menjadi referensi bagi pelaku bisnis maupun akademisi dalam mengkaji ilmu
Manajemen strategi khususnya dalam proses merger dan akuisisi” ucap Ningky. (cumamedan/may)