Kolase atau Collage merupakan salah satu bagian dari
seni rupa. Kegiatannya dilakukan dengan cara menempel potongan-potongan kertas
atau material lainnya untuk membentuk sebuah disain atau rancangan tertentu.
Dalam seni kolase, bentuk asli dari material yang digunakan harus tetap
terlihat. Jadi kalau menggunakan kerang-kerangan atau potongan-potongan foto,
benda bekas, maupun benda lainnya, material tersebut harus masih dapat dikenali
bentuk aslinya, meskipun sudah dirakit menjadi satu kesatuan.
foto: Lugas |
Nah,
untuk meningkatkan kreativitas anak-anak Kota Medan, Yayasan Fajar Sejahtera
Indonesia (YAFSI) mengadakan kegiatan Pesona Kreatifitas Anak (PEKAN) di Makam
Pahlawan yang terletak di Jln. Sisingamangaraja Medan, yang merupakan kerjasama
dengan Dinas Sosial Provinsi Suamtera Utara. Tempat tersebut dipilih untuk
menumbuhkan Generasi Patriot, Generasi Aktif dan kreativ. Pada Sabtu, 27
Februari 2016.
“Kegiatan
Pesona Kreatif Anak 2016 ini kami adakan di Makam Pahlawan, hal ini bertujuan
untuk mengenalkan makna perjuangan dan menanamkan jiwa patriotisme pada anak
sejak dini.” ujar Ketua YAFSI Badriyah S.Sos.
Kegiatan
ini diisi dengan berbagai kegiatan utama, seperti perlombaan kolase dan
mewarnai yang diikuti anak usia 5-7 tahun, serta seminar parenting tentang Tips Mendidik Anak Kreatif yang diberikan kepada
orang tua.
Kolase juga
merupakan kegiatan yang edukatif dan menyenangkan serta sangat baik untuk
perkembangan otak anak. Selain sebagai media bermain dan berkreasi, anak juga
belajar mengenal bentuk geometris, warna dan melatih kemampuan motorik halus.
Saat bermain kolase, anak harus melepas stiker satu per satu. Pada sebagian
anak mungkin agak kesulitan melakukannya, dibutuhkan gerakan gerakan halus dari
jari jemari untuk melepas stiker dan menempelkannya di bidang gambar. Latihan melalui
permainan ini secara langsung akan menstimulasi kemampuan motorik halusnya.
Jari jemari anak akan siap untuk diajak belajar menulis.
"Acara
ini dibuat untuk mengembangkan semua aspek anak yang meliputi perkembangan
kognitif, bahasa, fisik, sosial dan emosional," jelasnya.
Harapannya
pendidikan anak di usia dini menjadi wadah mengetahui potensi besar anak dan
menumbuhkan budaya literasi mereka.
Tidak
hanya lomba kolase dan mewarnai untuk anak, juga seminar parenting skill untuk orang tua. Acara ini juga dimeriahkan oleh
tarian ilir-ilir oleh anak-anak didikan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
(PKPA), hiburan badut oleh Way Wahri Al Kahfi dan sulap oleh Jack Blee.
Di
ujung acara terpilihlah sembilan anak dengan tiga kategori yang menjuarai lomba
kolase dan mewarnai.
Kategori
favorit:
Juara
1 : Keysa
Juara
2 : Dinda Nayla Nasution
Juara
3 : Risky Ramadani
Kategori
harapan:
Juara
1 : Nadia Ma’rufah
Juara
2 : Jihan
Juara
3 : Muhammad Raffi
Kategori
terbaik:
Juara
1 : Greciela F
Juara
2 : Khansa Najilah Harahap
Juara
3 : Fara Afika
(KA)