CumaBisnis - Internet
dan digital e-commerce adalah sarana pokok bagi upaya promosi produk
Usaha Kecil Menengah (UKM) pada saat ini. Dengan keduanya, para
pengrajin di setiap daerah pun akan dapat meningkatkan produktifitas dan
memperluas jangkauan pemasaran. Untuk itu, bekerjasama
dengan Dewan Kerajinan Nasional, PT XL Axiata Tbk (XL) bersama
Elevenia dan Bank BTPN melakukan pelatihan
"digital crafter" kepada pengrajin di Kabupaten Garut, Jabar.
Hadir dalam acara pembukaan pelatihan antara lain Ketua Penggerak PKK
Kab Garut., Diah Kurniasari,
Ketua Bidang Promosi , Humas dan Publikasi
Dekranas,
Triana Rudiantara,
Manager Small Medium Enterprise (SME ) Accelerator
XL Axiata, Laela Permata serta Chief Financial Officer (CFO) Elevania, Lila Nirmandari, di Garut,
Selasa (2/2).
Vice
President XL Central Region Bambang Parikesit mengatakan, “Teknologi
internet dan digital telah sedemikian maju dan menawarkan
manfaat bagi upaya peningkatan nilai ekonomi produk asli rakyat,
termasuk produk kerajinan. Sesuai dengan visi memajukan ekonomi digital
Indonesia, kami sangat antusias ambil bagian dalam program pelatihan
digital marketing bagi kawan-kawan pelaku industri
kerajinan rakyat di Garut ini," ungkapnya.
Sedangkan
Chief Financial Officer (CFO) Elevania, Lila Nirmandari mengungkapkan ,
“Sejak awal berdiri, Elevenia memang bertujuan untuk membantu para UKM agar mereka bisa
Go Global dengan menjadi penjual on line. Selain secara
aktif bekerjasama dengan kementrian koperasi dan asosiasi UKM yang ada,
Elevenia juga menyediakan fasilitas pelatihan rutin lengkap dengan
studio dan fotografernya. Fasilitas ini kami sebut
dengan istilah “Seller Zone “ yang berlokasi di kantor Elevenia
di kawasan Tanah Abang. Jadi, kerjasama dengan Dekranas adalah bagian
dari jangka panjang kami,“ jelasnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Promosi ,Humas dan Publikasi
Dekranas,
Triana Rudiantara,
menyatakan , Pelatihan yang digfelar hari ini merupakan wujud kerjasama
antara Dekranas, Dekranasda Garut, Elevenia dan Bank BTPN yang mejadi
mitra pengrajin lokal . Diharapkan dengan pelatihan ini dapat memudahkan
pengrajin Garut memasarkan prosuknua yang
selanjutnya dapat diduplikasi pengrajin yang memiliki produk
berkualitas di berbagai sentra kerajinan di seluruh tanah air,“ ungkapnya.
Pada
Oktober 2015 lalu, XL dan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) telah
melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman pada tanggal
22 Oktober 2015 dalam pemanfaatan layanan internet dan digital.
Kerjasama ini bertujuan untuk mengenalkan sekaligus mengembangkan
kerajinan hasil usaha para perajin Indonesia. Layanan internet dan
digital dipandang perlu sebagai sarana yang strategis untuk
promosi produk kerajinan nasional agar bisa lebih dikenal oleh pasar
yang lebih luas, termasuk secara global.
Pelatihan
di Garut ini diikuti oleh sedikitnya 30 pengrajin yang terdiri dari
sejumlah sektor kerajinan andalan Garut. Antara lain
adalah pengrajin kulit, tenun sutra, batik, akar wangi, bambu, dan batu
akik. XL akan memberikan perangkat telepon pintar dan paket data kepada
pengrajin serta pelatihan pemanfaatan terkait internet secara singkat
selama satu hari penuh yang berlangsung Selasa ( 2/2) bertempat di
Pendopo Kota Garut.
Sebelumnya, XL sudah melakukan pengembangan website
www.dekranas.id
sebagai portal informasi mengenai organisasi Dekranas sendiri, serta
berbagai data mengenai perajin serta produk kerajinan yang diproduksi.
Dengan adanya website yang lengkap dari sisi informasi, maka masyarakat
luas Indonesia dan internasional akan bisa dengan mudah mendapatkan
rujukan yang memadai mengenai produk kerajinan asli Indonesia yang
berasal dari berbagai daerah. Website
www.dekranas.id sudah bisa dimanfaatkan mulai saat ini dalam versi desktop dan mobile.
Sementara
itu, Elevenia pada kesempatan ini akan ikut memberikan pelatihan
mengenai pemanfaatan e-commerce sebagai wadah mempromosikan
dan menjual produk kerajinan. Bahkan, perajin sudah bisa mendaftarkan
diri menjadi penjual di Elevenia dengan mendaftar melalui situs
www.elevenia.co.id.
Adapun Bank BTPN akan membantu
penyediaan
pelatihan manajemen usaha agar para pengrajin memiliki ilmu yang cukup
dalam memastikan proses produksi, distribusi dan penjualan berlangsung
dengan
baik. (cumamedan/rls)