Terapi ARV Untuk Orang Dengan HIV AIDS

CumaLifeStyle - Sejak PERMENKES (Peraturan Menteri Kesehatan)  No 21/ Tahun 2013/  tentang penanggulangan  HIV AIDS, ARV semakin dimudahkan untuk didapatkan ODHA atau orang dengan HIV dan AIDS. Program  SUFA atau Strategic Use Of Anti Retro Viral,  yaitu pemakaian ARV secara langsung begitu diketahui positif HIV tanpa memandang nilai CD4, mulai diterapkan hingga odha dengan cepat dapat mengakses ARV .Ini dimaksudkan agar ketahanan tubuh odha terhadap virus dan bakteri  dapat menjadi baik meski telah terpapar HIV. ARV atau Anti Retro Viral adalah  obat yang digunakan dalam terapi bagi orang dengan HIV dan AIDS (ODHA). ARV dapat menghambat jumlah virus HIV yang ada di dalam tubuh ODHA. 
 
Sumber: Foto Google
Di Sumatera Utara saat ini pelayanan ARV dapat diakses di beberapa rumah sakit  dan puskesmas. Daerah Tingkat II seperti RSUD Djasaman Saragih di kabupaten Simalungun,Siantar,Sumatera Utara. Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe Tanah Karo yang sudah berjalan mulai tahun 2015 ini. Dan juga beberapa daerah kabupaten seperti di Tebing Tinggi,Rantau Parapat,Balige,Nias dan Deli Serdang. Dengan penjangkauan pasien ARV ke daerah ini, ODHA dapat dengan mudah mengakses ARV dan mendapatkan pengobatan.

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan adalah rumah sakit rujukan untuk pasien HIV AIDS yang sudah menangani pasien HIV AIDS sejak  tahun 1995. Namun baru tahun 2003 pusat layanan khusus atau pusyansus untuk HIV diadakan. Pusyansus dilengkapi dengan fasilitas layanan ARV dan Voluntary Conselling Test atau VCT. Pasien dapat mendaftar untuk melakukan konseling di pusyansus sebelum melakukan test HIV. Tahun 2015 tercatat 707 orang pengunjung konseling  dan 211 orang dinyatakan positif HIV. Sejak tahun 2003 hingga saat ini  pusyansus RSUP H. Adam Malik Medan sudah melayani pasien ARV sebanyak 2.414 orang. 

Dokter Tambar Kembaren Sp.PD KPTI, selaku dokter spesialis penyakit dalam di RSUP H.Adam Malik Medan menjelaskan, apabila tidak melakukan pemeriksaan kadar CD4 maka pada stadium 3 dan 4 sudah dapat diberikan ARV sesuai dengan dosisnya. Namun jika melakukan pemeriksaan kadar CD4 pada stadium 1 dan 2 juga sudah dapat diberikan terapi ARV apabila kadar CD4 nya telah berada dibawah 350. “Nah sebetulnya sebelum pasien itu mendapat terapi arv ini kita harus menanyakan kesediaan pasien itu untuk dia dapat mengkonsumsi obat ini seumur hidup. Sesudah dia memang bersedia atau dia memang punya komitmen untuk makan obat itu seumur hidup baru kita memberikan ARV ini. karena ARV ini harus dimakan sesuai dengan dosis dan setiap hari. Kalau pasien itu melakukan hal ini tentu dia nanti dapat hidup sehat”, pungkas Tambar.  

Mengonsumsi ARV dengan disiplin dan teratur dapat mencegah replikasi atau berkembangnya virus HIV di dalam tubuh ODHA. Dengan demikian virus dapat ditahan untuk tidak merusak sistem imun. Agar ARV dapat bekerja dengan baik maka pasien ODHA harus mengonsumsinya dengan komitmen dan disiplin. Melakukan pengobatan yang teratur dan disiplin akan membuat tubuh ODHA menjadi lebih sehat. Tidak ada kata patah semangat, sebab setiap orang berhak untuk sehat dan mempunyai masa depan. (cumamedan/syarah)
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال